Searching...

Analisa Anggaran Biaya Pekerjaan Konstruksi I (Persiapan, Pekerjaan Tanah, Pondasi, Dinding dan Beton)

Cara Mudah Menghitung Rencana Anggaran Biaya (RAB) Pembangunan Rumah Lengkap Bagian III


Melanjutkan Pembahasan dua artikel sebelumnya, Ingin Membangun Sebuah Rumah, Yuk Hitung Biaya Pembangunannya dan Daftar Tata Cara Perhitungan Satuan Harga Pekerjaan Konstruksi Berdasarkan SNI dan Contoh Penggunaannya kali ini RUMAH mungil KITA akan membahas lebih lanjut tata cara pengisian form perhitungan RAB versi RUMAH mungil KITA. Sebelumnya, silahkan download file cara menghitung RAB di Menghitung RAB Lengkap. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, file tersebut terdiri dari lima bagian. Bagian pertama, harga satuan bahan dan upah, bagian kedua analisa pekerjaan kontruksi, bagian tiga input data mengenai rumah, bagian empat rincian rencana anggaran biaya dan bagian lima rekapitulasi rencana anggaran biaya.

Pada artikel ini dan dua artikel berikutnya, RUMAH mungil KITA akan membahas dengan lengkap mengenai bagian kedua perhitungan RAB, yakni analisa pekerjaan konstruksi. Ada banyak detil pekerjaan konstruksi dalam membangun rumah atau gedung. Namun, tidak semua kami cantumkan. Hanya detil pekerjaan konstruksi yang biasa dilakukan dalam membangun rumah mungil saja yang kami cantumkan. Banyaknya bahan dan tenaga untuk masing-masing detil pekerjaan konstruksi tersebut dibuat berdasarkan SNI (baca Daftar Tata Cara Perhitungan Satuan Harga Pekerjaan Konstruksi Berdasarkan SNI dan Contoh Penggunaannya). Agar lebih mudah dipahami, tiap detil pekerjaan konstruksi kami bagi menjadi sepuluh bagian dan dirunut berdasarkan waktu pengerjaannya. Berikut pembahasan lengkapnya perbagian.

I Pekerjaan Persiapan


Cara Menghitung RAB - Analisa anggaran biaya - Pekerjaan Persiapan

Bagian pertama pekerjaan persiapan. RAB ini khusus untuk tanah yang sudah siap bangun atau untuk rumah yang akan direnovasi. Pekerjaan persiapan lain seperti pemadatan tanah, pemagaran lokasi, pengukuran dan sebagainya belum dimasukkan disini. Jika dirasa perlu, silahkan masukkan di baris yang terletak di bagian paling bawah tabel.

II Pekerjaan Tanah


Analisa pekerjaan tanah diambil dari SNI-DT-91-0006-2007 Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Tanah untuk Konstruksi Bangunan Gedung dan Perumahan. Tiga hal penting pekerjaan tanah yang sering dilakukan pada pembangunan rumah mungil adalah menggali tanah untuk pondasi, mengurug kembali dan mengurug pasir bawah pondasi. Indeks yang tercantum dalam SNI kemudian dikali dengan harga satuan bahan dan upah dan didapatlah subtotal per m3 harga pekerjaan tanah.


Misalkan, kita akan membangun kamar berukuran 3x3m2, keliling kamar adalah 4 x 3 = 12 m, dengan pondasi berukuran 70 cm sedalam 60 cm, maka

  • Volume tanah yang digali untuk pondasi adalah 0,7 x 0,6 x 12 m = 5,04 m3 dan biaya penggaliannya Rp 36.000 x 5,04 = Rp 181.440,-
  • Urugan kembali, misalkan volumenya setengah volume tanah yang digali, berarti sebesar 1/2x5,04 = 2,57 m3 dan biayanya Rp. 12.000 x 2,57 = Rp. 30.840,-
  • Urugan pasir bawah pondasi, volumenya sama dengan volume pondasi, maka biayanya sebesar Rp 18.000 x 5,04 = Rp. 90.720,-
  • Total biaya pekerjaan tanah sebesar Rp. 303.000,-


III PEKERJAAN PASANGAN


Setelah menggali pondasi, pekerjaan konstruksi yang dilakukan berikutnya adalah pembuatan pondasi dan pemasangan batu bata. Perhitungan biaya pondasi, diambil dari SNI-DT-91-0007-2007 Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Pondasi untuk Konstruksi Bangunan Gedung dan Perumahan. Yang digunakan adalah standar pemasangan 1 m3 pondasi yang terdiri dari batu belah, dengan campuran 1 bagian portland cemen dan 5 bagian pasir pasang. Setelah mengalikan indeks dari SNI dengan harga satuan tiap bahan dan tenaga maka didapatkan hasil harga per m3 pondasi batu belah, 1 PC : 5 PP adalah sebesar Rp. 575.000. Biaya pondasi untuk kamar berukuran 3 x 3 m2 adalah sebesar Rp 575.000,- x 5,04 = Rp. 2.898.000.


Kemudian dipasang batu bata. Biaya pemasangan batu bata diambil dari SNI-DT-91-0009-2007 Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Dinding untuk Konstruksi Bangunan Gedung dan Perumahan. Yang sering digunakan adalah pemasangan dinding bata merah dengan tebal 1/2 bata dengan campuran 1 bagian portland cemen : 3 bagian pasir pasang untuk dinding tasram, yaitu dinding yang terletak di atas pondasi, setinggi sekitar 30 cm dan indeks pemasangan dinding bata merah dengan tebal 1/2 bata dengan campuran 1 bagian portland cemen : 6 bagian pasir pasang untuk dinding di atas dinding tasram.


Untuk kamar berukuran 3x3 m, dengan satu pintu berukuran 0,9 x 2 m2 dan satu jendela berukuran 0,9 x 1,5 m2, maka dinding yang akan dibangun adalah

  • Luas keempat sisi dining = 3 x 3 x 4 = 36  m2. Dikurangi jendela dan pintu, maka luas dinding menjadi = 36 m2 - (2 x 0,9 m2) - (0,9 x 1,5 m2) = 32,85 m2
  • Dinding tasram adalah dinding dengan ketinggian 30 cm, terletak di atas pondasi di bawah dinding biasa. Luas dinding tasram untuk kamar 3 x 3 m adalah (3 x 4 x 0,3 ) - (0,3 x 0,9) = 3,33 m2 dan biaya pemasangan dinding tasram adalah sebesar 3,33 x Rp. 76.000,- = Rp. 253.000,-
  • Luas dinding biasa adalah 32,85 - 3,33 = 29,52 m2 x Rp. 69.000 = Rp. 2.036.880,-
  • Biaya pemasangan pondasi dan bata merah adalah = Rp. 2.898.000 + Rp. 253.000,- + Rp. 2.036.880,- = Rp. 5.187.880,-

IV PEKERJAAN BETON


Pekerjaan berikutnya yang dilakukan bersamaan dengan pemasangan dinding adalah pekerjaan paling penting dalam menentukan kekuatan struktur bangunan, yaitu pekerjaan beton. Untuk pekerjaan ini, indeks yang dipakai berasal dari SNI-DT-91-0008-2007 Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Beton untuk Konstruksi Bangunan Gedung dan Perumahan. Sebelum menentukan analisa biaya untuk tiap m3 pekerjaan beton, terlebih dahulu dihitung analisa biaya untuk pembuatan spesi beton per m3 dan pembuatan bekisting per m2. 



Indeks yang dipakai untuk bekisting dan spesi beton disini tidak sama persis dengan yang tercantum dalam SNI, namun telah disesuaikan dengan kondisi di lapangan dengan tetap memperhitungkan kekuatan bangunan. Indeks kayu yang dipakai untuk bekisting juga lebih sedikit dari yang tercantum dalam SNI karena jika pekerjanya cukup mahir, maka kayu bekisting yang sudah digunakan sebelumnya di satu bagian rumah bisa digunakan kembali untuk bagian rumah lainnya, sehingga biaya yang dikeluarkan lebih sedikit.

Selanjutnya, setelah menentukan biaya spesi beton dan bekisting, dihitung biaya tiap pekerjaan beton. Pekerjaan beton yang sering dikerjaan di rumah mungil adalah pembuatan balok sloof, kolom dan balok ring.



  • Balok sloof adalah struktur beton horizontal, terletak di bagian bawah bangunan, di atas pondasi. Ukuran balok sloof yang biasa dipakai adalah 15 x 25 cm. Untuk kamar berukuran 3 x 3m, maka volume balok sloof yang dibutuhkan adalah 3 x 4 x 0,15 x 0,25 = 0,45 m3, dan biayanya sebesar = Rp. 2.564.500 x 0,45 = Rp. 1.154.025,-
  • Kolom adalah struktur beton vertikal yang diempatkan di sudut dinding dan di pertemuan antar dinding yang berfungsi sebagai penerus tekanan dari atap menuju ke pondasi. Ukuran kolom sederhana yang biasa digunakan di rumah satu lantai adalah 15 x 15 cm. Untuk kamar berukuran 3 x 3 m, terdapat 4 kolom, yakni di tiap sudut kamar. Volume total untuk kolom tersebut adalah = 0,15 x 0,15 x 4 = 0,09 dan biaya untuk kolom adalah sebesar Rp. 2.703.500,- x 0,09 = Rp. 243.315,-
  • Balok ring adalah struktur beton horizontal berfungsi sebagai pengikat dinding pada bagian atas dan pengikat antara atap dengan kolom. Ukuran balok ring rumah mungil satu lantai biasanya 15 x 20 cm. Volume balok ring untuk kamar berukuran 3 x 3 m adalah = 3 x 4 x 0,15 x 0,20 = 0,36 dan biaya pembuatannya adalah sebesar Rp 2.700.000,- x 0,36 = Rp 972.000,-
  • Jadi, total biaya konstruksi beton untuk kamar berukuran 3 x 3 m adalah Rp 1.154.025,- + Rp 243.315,- + Rp. 972.000,- = Rp 1.398.312,-
Dari keempat uraian di atas maka total keseluruhan biaya mulai pekerjaan tanah, pembuatan pondasi, pemasangan dinding dan pembuatan balok dan kolom untuk kamar berukuran 3 x 3 m adalah = Rp. 303.000,- + Rp. 5.187.880,- + Rp 1.398.312,- = Rp. 6.889.192,-

Setelah melalui keempat tahap tersebut, kamar berukuran 3 x 3 m telah berdiri dan siap untuk tahapan selanjunya, yakni plesteran, pemasangan pintu jendela, pemasangan lantai keramik, pengecatan, dan sebagainya yang akan dibahas pada artikel Analisa Anggaran Biaya Pekerjaan Konstruksi II (Plesteran, Lantai, Atap, Plafond, Kusen, Pintu dan Jendela).

3 comments:

  1. makasih perincian langkah2 membangun rumah mbak, sangat mendetil dan jelas :)

    oya, selamat buat domain barunya dan ngomong2 kapan potong tumpengnya mbak, hehehe :d

    ReplyDelete
    Replies
    1. trima kasih mbak Indri :)
      semoga perincian ini bisa membantu ya mabk kalau mau bangun rumah

      potong tumpeng apa? heee...
      oh ya mbak, kok adsensenya jd hilang ya mbak? caranya biar muncul lg gmn?

      Delete