Cara Mudah Menghitung Rencana Anggaran Biaya (RAB) Pembangunan Rumah Lengkap Bagian VI
RUMAH mungil KITA telah merangkum cara menghitung RAB dan membuatnya menjadi sesimpel mungkin di file Menghitung RAB Lengkap. Pada artikel ini, RUMAH mungil KITA akan coba mengajak untuk menghitung berapa biaya yang dibutuhkan untuk membangun sebuah rumah tinggal berdasarkan desain rumah. Desain rumah yang akan kita jadikan contoh disini adalah Desain Rumah Tipe 30 Tanah 72 m2. Rumah ini berdiri di atas tanah berukuran 6 x 12 m2, terdiri dari satu ruang utama, dua kamar tidur, dapur, dan satu kamar mandi. Masih terdapat ruang yang cukup luas untuk taman, teras dan carport di depan rumah serta teras dan taman di belakang rumah. Perhitungan ini adalah perhitungan untuk rumah yang dibangun di tanah yang benar-benar kosong tanpa bangunan apapun dan tanpa dinding pembatas baik di sisi kanan, kiri maupun belakang rumah. Berikut denah rumah yang akan kita hitung biaya pembangunannya.
Spesifikasi rumah yang akan kita hitung disini, memiliki pondasi batu kali dan struktur beton bertulang dengan dinding terbuat dari pasangan batu bata merah diplester dan difinishing cat. Agar tampilannya lebih menarik, batu alam ditambahkan pada beberapa bagian dinding depan rumah. Untuk pintu rumah, digunakan kusen aluminium digabung dengan daun pintu kayu. Sedangkan untuk jendela, secara keseluruhan digunakan aluminium. Untuk kamar mandi, dibuat tanpa bak mandi, sebagai penggantnya, digunakan keran dengan shower, dengan kloset duduk/ monoblok, dan pintu PVC. Atap berbentuk pelana simpel dengan buangan di depan dan belakang rumah. Untuk rangka atap, digunakan rangka atap baja ringan. Untuk genteng digunakan genteng beton berglazur dicat. Bagian teras depan dan belakang ditutup dengan plat beton. Carport dan teras diberi lantai keramik ukuran 30 x 30 cm, ruang dalam rumah diberi lantai keramik ukuran 40 x 40 cm sedangkan kamar mandi diberi lantai keramik ukuran 20 x 20 cm dengan dinding keramik ukuran 20 x 25 cm dengan lis. Untuk plafond digunakan gypsum board. Berikut tampak depan rumah.
Seperti yang telah dijelaskan dalam beberapa artikel sebelumnya, file ini terdiri dari 5 bagian. Bagian pertma berisi daftar harga satuan bahan dan upah, bagian kedua berisi analisa biaya tiap detil pekerjaan konstruksi, bagian ketiga input data rumah dan bagian keempat dan kelima ringkasan total biayanya.Yang akan kita bahas disini adalah bagaimana cara mengisi bagian ketiga file tersebut agar kita dapat dengan mudah menghitung biaya pembangunan rumah berdasarkan desain rumah yang ingin dibangun. Contoh pengisian lengkap file tersebut untuk rumah tipe 30 yang akan kita bahas kali ini dapat disimak di Menghitung RAB Lengkap - rumah tipe 30. Di file tersebut dapat dilihat, untuk menghitung biaya pembangunan rumah, ada beberapa data rumah yang harus diisi, yakni data mengenai dinding, kolom dan balok, pintu dan jendela, keramik lantai dan dinding, plafond, atap, plat beton dan data mengenai instalasi air dan listrik. Berikut uraian lengkao cara pengisiannya.
Dinding
Bagian pertama yang akan kita hitung adalah dinding. Untuk melakukannya, agar lebih mudah dan tidak ada dinding yang dobel dalam perhitunga, masukkan nama ruangan di kolom keterangan, kemudian masukkan tinggi dan panjang dari tiap-tiap dinding ruangan. Masukkan panjang dinding di kolom yang sesuai. Jika dinding berada di di sisi rumah yang bersebelahan langsung dengan tetangga, masukkan pada kolom sisi. Jika dinding menghadap ke luar rumah, masukkan pada kolom luar, dan jika semua bagian dinding ada di dalam rumah, masukkan pada kolom dalam. Pengisiannya perlu dibedakan karena nantinya dinding yang bersebelahan dengan tetangga biasanya tidak diplester ataupun dicat dan dinding yang menghadap ke luar rumah biasanya dicat dengan cat tembok luar. Bagian dinding yang sudah masuk pada perhitungan sebelumnya, jangan dimasukkan lagi. Dengan mengisi tabel ini, bisa langsung diketahui berapa panjang pondasi, panjang dinding, luas dinding yang perlu diplester, yang dicat luar, dicat dalam dan berapa luas dinding yang tidak diplester ataupun dicat.
Contohnya, untuk rumah dengan denah di atas, untuk halaman depan, tinggi dinding 1 meter, dengan panjang 4,25 m untuk sisi yang bersebelahan dengan rumah di kanan dan panjang 5,25 m untuk sisi yang bersebelahan dengan rumah di kiri. Untuk ruang utama, tinggi dinding 3,7 m, satu bagian dinding, dengan panjang 3 m menghadap ke luar rumah, satu bagian dinding sepanjang 3,75 m berada di sisi rumah yang bersebelahan dengan rumah di kiri sedang sisi dinding lainnya berada di dalam rumah, 3,75 m bersebelahan dengan kamar dan 1,25 m bersebelahan dengan kamar mandi. Untuk dinding kamar mandi, tingginya 3,7 m, satu sisi berukuran panjang 1,5 m bersebelahan dengan rumah di kiri, satu sisi dengan panjanag 1,25 m menghadap luar rumah (taman belakang) dan satu sisi 1,5 m berada dalam rumah, bersebelahan dengan dapur. Sisi kamar mandi yang bersebelahan dengan ruang utama tidak dihitung kembali. Untuk dapur, satu sisi bersebelahan dengan kamar mandi (tidak dihitung kembali) sedang kedua sisi lainnya menghadap ke luar rumah, satu sisi dengan panjang 1,75 m menghadap ke belakang dan satu sisi dengan panjang 1,5 m menghadap ke kanan.
Kamar depan memiliki tinggi 3 m, terdiri dari satu sisi berukuran panjang 2,25 m bersebelahan langsung dengan rumah di kanan, dua sisi berukuran panjang 3 m dan 1 m menghadap ke luar rumah, satu sisi bersebelahan dengan ruang utama (tidak dihitung kembali), dan satu sisi berukuran panjang 3 m bersebelahan dengan kamar belakang. Kamar belakang memiliki tinggi 3 m, terdiri dari satu sisi dengan panjang 2,5 m bersebelahan langsung dengan rumah di kanan, dan satu sisi berukuran panjang 3 m menghadap ke luar rumah (sisi lainnya tidak dihitung kembali). Untuk bagian belakang rumah, dibangun dinding dengan tinggi 2 m, berukuran panjang 1,5 m, 6 m dan 3 m, kesemuanya berada di sisi yang bersebelahan langsung dengan tetangga.
Setelah mengisi tabel dinding di atas, bagian keempat dan kelima file secara otomatis langsung terisi. Total panjang dinding adalah 54 m. Jika lebar dan kedalaman pondasi 0,6 x 0,7 m, maka volume total pondasi adalah 22,68 m3. Dari data ini, didapatkan biaya pondasi sebesar 22,68 x Rp. 575.000,- = Rp. 13.041.000. Dari data ini juga bisa didapatkan biaya untuk pemasangan dinding bata, plesteran dan cat yakni Rp. 10.185.675 untuk pemasangan dinding batu bata (tasram + dinding biasa), Rp 7.676.000,- untuk biaya plesteran dinding dan Rp. 5.483.000,- untuk biaya pengecatan . Melihat rincian di tabel, total biaya pondasi, pemasangan dinding, plesteran dan cat adalah sekitar Rp. 37.867.000,-
Kolom dan Balok
Bagian berikutnya yang kita hitung adalah yang berkaitan dengan struktur bangunan, yakni kolom dan balok. Untuk struktur digunakan beton bertulang dengan spesi beton campuran 1 PC (portland cement) : 2 PP (pasir pasang) : 3 kr (kerikil).
Untuk balok sloof dan balok ring digunakan ukuran 0,15 x 0,3 dan 0,15 x 0,25. Dengan panjang dinding 54 m, maka volume balok sloof adaah 0,15 x 0,3 x 54 = 2,43 m3 dan volume balok ring adalah 0,15 x 0,25 x 54 = 2,025 m3.
Untuk kolom, terdapat 20 kolom di rumah ini dengan tinggi bervariasi mulai dari 1 - 3,7 m. Untuk halaman depan tinggi kolom hanya 1 m dengan jumlah 4 buah, dua di kanan dan dua di kiri. Di belakang rumah tinggi kolom 2 m dengan jumlah 3 buah di sepanjang tembok belakang rumah. Untuk ruang utama, tinggi kolom 3,7 m dengan jumlah 9 kolom, yakni di tiap-tiap pertemuan dinding ruang utama, dengan ruang lainnya. Untuk kamar tidur, tinggi kolom adalah 3 m dengan jumlah 4 buah (kolom lainnya untuk kamar tidur menjadi satu dengan ruang utama). Total, terdapat 20 buah kolom dengan panjang 55,3 m, dan volume 1,24425 m3.
Setelah dikalikan dengan biaya pembuatan balok dan kolom per m3, didapatkan total biaya untuk balok sloof sebesar Rp. 6.231.735,-, untuk balok ring sebesar Rp. 5.467.500,- dan untuk kolom sebesar Rp. 3.363.829.000,-. Total biaya kolom dan balok sekitar Rp. 15.064.000,-
Jadi total biaya yang dikeluarkan sampai saat ini adalah sekitar Rp. 52.900.000,-. Ini belum termasuk kusen, pintu, jendela, genteng, plafond, atap, lantai, instalasi air dan instalasi listrik yang akan kita bahas pada artikel selanjutnya. Dari sini bisa kita lihat, bagian termahal dari pembangunan sebuah rumah jika menginginkan rumah dengan struktur yang benar-benar kuat, sesuai dengan SNI adalah pembangunan pondasi, dinding, balok, kolom, dan plesteran. Pemasangan batu kali, batu bata dengan campuran semen, pasir dan kerikil yang tepat memang lebih mahal dari pembangunan rumah sederhana yang terkadang dengan campuran "alakadarnya". Namun, jika ingin rumah benar-benar kuat, bisa bertahan lama, tanpa perlu perbaikan di sana-sini setiap tahunnya, maka membangun rumah sekuat mungkin adalah pilihan terbaik, utamanya jika rumah terletak di darah rawan bencana seperti banjir dan gempa bumi.
Demikian contoh pengisian data rumah yang terdiri dari dinding, kolom dan balok untuk menghitung perkiraan biaya pembangunan rumah berdasarkan desain. Pada artikel berikutnya RUMAH mungil KITA akan membahas contoh pengisian data rumah berupa pintu, jendela, atap dan plafond. Semoga sedikit penjelasan ini dapat membantu Anda menghitung sendiri perkiraan biaya pembangunan rumah Anda.
ternyata menghitung biaya renovasi cukiup rumit juga... trims infonya..
ReplyDelete