Renovasi Rumah dengan Desain "Siap Banjir"
Penataan rumah sedemikian rupa agar barang yang ada tidak mudah rusak terkena banjir sama pentingnya dengan pemilihan desain siap banjir yang sesuai. Setelah sebelumnya RUMAH mungil KITA membahas dengan lengkap Tips Mendesain Rumah Siap Banjir dan Renovasi Rumah Tipe 30 - Renovasi Rumah dengan Desain Siap Banjir, kali ini akan dibahas bagaimana penataan rumah hasil renovasi agar saat sewaktu-waktu terjadi banjir penghuni rumah tidak perlu was-was dan sibuk mengangkat berbagai benda agar benda tersebut tidak rusak karena ikut terendam banjir.
Pada intinya, agar rumah yang ditempati siap untuk menghadapi banjir yang bisa datang sewaktu-waktu, perabotan yang ada di lantai satu dipilih yang seringan dan sekecil mungkin agar mudah di angkut ke lantai dua. Untuk bahan baku perabot, juga dipilih yang tahan terhadap air sehingga jika banjir datang mendadak barang-barang tersebut tidak rusak karena terendam. Jika ingin menggunakan material kayu, pilih yang terbuat dari kayu ulin yang kuat dan tahan terendam air. Bahan lain yang bisa menjadi pilihan misalnya besi, aluminium, plastik, atau furniture anyaman yang terbuat dari resin sintetis. Untuk besi dan aluminium perhatikan cat yang terkelupas, karena jika dibiarkan akan mudah terjadi korosi. Untuk tempat tidur di lantai satu, sebaiknya gunakan kasur angin atau kasur kecil yang dapat dengan mudah diangkut ke lantai dua saat terjadi banjir. Jika ingin menempatkan lemari, sebaiknya tempatkan lemari gantung agar barang-barang dalam lemari tidak perlu diungsikan jika banjir tidak terlalu besar.
Berikut penataan secara lengkap rumah hasil renovasi dengan desain siap banjir.
Denah Rumah Lantai satu
Lantai satu terdiri dari ruang tamu, ruang makan dan kamar tidur yang masing-masing berukuran 3x3m serta kamar mandi berukuran 1,5x1,5m. Di depan rumah terdapat carport berukuran 3x5m dan di belakang rumah terdapat sisa tanah berukuran 3x3m yang berfungsi sebagai taman. Yang menarik dari lantai satu ini adalah seluruh bagian dinding dilapisi keramik agar dinding rumah lebih awet meskipun sering terendam banjir. Untuk melihatnya terkesan lebih alami dipilih keramik bermotif kayu senada dengan lantai.
Tangga menuju lantai atas diselipkan di antara carport dan kamar tidur. Hal yang cukup menarik dari tangga ini adalah pemanfaatan area di bawahnya untuk dua hal sekaligus yakni kamar tidur dan gudang mungil tempat menyimpan perkakas.
Ruang Tamu
Ruang tamu sedikit berbeda dari ruang tamu kebanyakan. Dibuat dengan desain "lesehan", lantai di ruang tamu sengaja ditinggikan 40 cm, dengan tangga di sekelilingnya. Ruang tamu "lesehan" hanya berisikan karpet mungil, meja mungil dan beberapa bantal duduk. Barang-barang tersebut dapat dengan mudah dipindahkan jika sewaktu-waktu terjadi banjir. Cermin besar ditempatkan menyiku di sudut ruang tamu. Kehadiran cermin ini membuat ruang tamu seakan empat kali lebih luas.
Untuk tamu formal yang memang biasanya jarang berkunjung, disiapkan dua kursi bar dan satu meja bundar kecil di dekat pintu ruang tamu. Bahan aluminium dipilih untuk kursi dan meja agar lebih ringan dan lebih mudah dipindahkan saat banjir.
Warna coklat muda yang senada dengan warna kayu pada keramik dipilih sebagai warna utama perabot di rumah ini. Paduan sedikit warna hitam diitambahakan untuk membuat batasnya terlihat lebih tegas.
kembali ke atas
Kamar Tidur
Kamar tidur juga dibuat dengan desain lesehan tanpa tempat tidur. Area kamar tidur dibagi menjadi tiga bagian, area terbawah untuk lalu lalang, area dengan ketinggian 20 cm dari lantai terbawah sebagai area untuk belajar dan area dengan ketinggian 40 cm dari lantai sebagai area untuk tidur.
Sebagai pengganti tempat tidur, digunakan kasur angin. Sewaktu-waktu terjadi banjir kasur ini dapat dengan mudah dikempeskan dan dipindahkan ke lantai teratas. Untuk warnanya, dipilih warna yang senada dengan warna keramik. Rak buku ditempatkan di sudut tempat tidur, Buku lebih penting ditempatkan lebih atas.
Karpet dan meja kecil di bagian tengah berfungsi sebagai pengganti meja belajar. Dengan cara ini belajar menjadi lebih santai. Sewaktu-waktu terjadi banjir tidak perlu khawatir meja belajar yang umumnya terbuat dari kayu rusak terendam air. Lemari gantung ditempatkan setinggi mungkin sebagai pengganti lemari baju biasa. Dengan cara ini baju tetap dapat dengan mudah dijangkau tanpa takut rusak terkena banjir.
Ruang Makan
Ruang makan terlihat simpel. Hanya terdapat meja makan dan lima kursi yang semuanya terbuat dari besi, tanpa busa. Di sudut meja makan ditempatkan cermin besar yang membuat meja makan terlihat dua kali lebih besar.
Rak gantung di bagian kanan meja makan disiapkan untuk tempat melatakkan makanan dan berbagai peralatan makan.
Ruang makan berbatasan langsung dengan kolam. Pintu kaca bisa dibuka lebar sehingga ruang makan terasa menyatu dengan kolam.
kembali ke atas
Kolam di rumah ini terbilang cukup unik. Kolam dibuat dengan desain bertingkat. Air yang terus mengalir dari atas ke bawah membuat kolam mungil ini nampak seperti air terjun bertingkat.
Sisa tanah di bagian kanan kolam diisi rumput, beberapa lubang biopori, pohon kecil dan beberapa tanaman lain. Hadirnya lubang biopori dimaksudkan untuk membantu penyerapan air ke dalam tanah saat terjadi banjir.
Dua lampu taman di tempatkan disisi kanan dan kiri kolam membuat tampilan kolam nampak lebih menarik lagi.
Gudang
Ruang kosong di bawah tangga dijadikan sebagai gudang perkakas. Rak-rak ditempatkan sesuai area yang tersisa di bawah tangga.
kembali ke atas
Barang di gudang ini ditempatkan dalam box yang cukup kedap air. Saat banjir terlalu besar, box dipindahkan ke ruang lain. Penataan lantai satu setengah dan lantai dua rumah secara lengkap dapat dilihat di
>Penataan Rumah Hasil Renovasi Tipe 30 Lantai 2
meskipun rumahnya mungil namun dalamnya terasa lebar ya mbak jika kita bisa menata bentuk dan ukuran rumah :D
ReplyDeletemakasih sharingnya :)
Sama-sama mbak Indri
DeleteSemoga bermanfaat
:)