Searching...

Tips Mendesain Rumah Siap Banjir

Saat ini bajir merupakan momok yang cukup menakutkan. Tata kota yang buruk, kurangnya resapan air, semakin dangkalnya daerah aliran sungai dan tingginya curah hujan di beberapa wilayah menyebabkan banjir seringkali terjadi. Di beberapa tempat yang menjadi "langganan" banjir, banjir bahkan sudah dianggap suatu hal yang lumrah terjadi setiap musim penghujan tiba.

TIPS MEndesain rumah siap banjir




Memiliki rumah yang nyaman dan bebas banjir tentu saja menjadi impian setiap orang. Namun, tingginya harga tanah di daerah lain yang cukup aman dari banjir, sulitnya mencari rumah bebas banjir dan terasa strategisnya lokasi rumah yang ada sekarang karena dekat dengan tempat kerja dan sekolah menjadi alasan beberapa orang tetap bertahan di rumah yang setiap musim penghujan tiba turut menjadi langganan banjir. Jika pindah rumah tidak termasuk pilihan yang bisa ditempuh, merenovasi rumah sedemikian rupa agar tetap nyaman ditempati meskipun terkena banjir, mungkin menjadi pilihan. Berikut ini beberapa tips dari RUMAH mungil KITA agar rumah yang ditempati "Siap" terkena banjir.



  • Pondasi rumah. Pastikan pondasi rumah cukup kuat untuk melawan arus banjir, terutama jika banjir yang sering terjadi adalah banjir kiriman dengan arus air cukup deras. Jangan sampai pondasi yang tidak memadai menyebabkan rumah ikut hanyut terbawa arus.
  • Lantai dasar rumah. Buat lantai dasar rumah setinggi mungkin. Jika bisa, sekitar satu meter lebih tinggi dari jalan. Agar tidak nampak mencolok, buat perbedaan ketinggian secara bertingkat, misalnya carport dibuat miring, dengan area di dekat rumah dibuat lebih tinggi sekitar 30 cm dari jalan. Teras dibuat 50 cm lebih tinggi dari carport, dengan lantai bertingkat, dan area rumah dibuat lebih tinggi lagi. Dengan cara ini rumah akan tetap aman jika banjir di jalan tidak sampai satu meter.
  • Dinding rumah. Agar dinding rumah tetap awet meskipun sering terendam banjir beri pelapis anti air pada dinding. Jika memungkinkan pasang keramik pada dinding rumah. Atau jika memasang keramik terlalu mahal, bisa dengan menggunakan cat tembok tahan air pada seluruh bagian rumah.
  • Perbanyak ruang terbuka hijau di rumah. Ikuti aturan minimal terdapat 60% ruang terbuka hijau dalam rumah, untuk membantuk penyerapan air ke tanah. Jika memungkinkan, buat beberapa lubang biopori di halaman. Dengan diameter sekitar sepuluh centi meter sedalam satu meter dapat membantu menyerap air yang tergenang. Kebiasaan membuang sampah organik ke lubang biopori juga akan membantu pertumbuhan cacing tanah yang akan membantuk membuat banyak rongga dalam tanah sehingga memudahkan penyerapan air.
  • Jika memungkinkan buat kolam di halaman rumah yang dapat membantu menampung air hujan.
  • Untuk desain rumah, sebaiknya rumah dibuat bertingkat bertahap, yang terdiri dari lantai satu, lantai satu setengah dan lantai dua. Lantai satu disiapkan sebagai area yang "siap dibanjiri", terdiri dari ruang-ruang publik seperti ruang tamu dan ruang makan. Dapur ditempatkan di lantai satu setengah. Dengan cara ini dapur tidak terlalu jauh dijangkau saat makan, dan saat banjir dapur masih bisa diakses dari lantai teratas. Kamar tidur dan ruang duduk sebaiknya ditempatkan di lantai teratas. Dengan cara ini, sewaktu-waktu terjadi banjir, masih bisa tetap tidur dan beraktivitas di lantai teratas.
  • Siapkan kamar mandi di lantai satu dan dua rumah. Untuk lantai satu kamar mandi sebaiknya tidak menggunakan bak, sehingga lebih mudah dibersihkan pasca banjir.
  • Lantai dalam rumah dibuat dengan kemiringan tertentu dimana semakin ke dalam, lantai rumah semakin tinggi. Hal ini dapat mempermudah pembersihan rumah pasca banjir
  • Setiap lantai rumah sebaiknya memiliki bukaan langsung ke luar rumah, untuk berjaga-jaga jika banjir semakin besar dan butuh evakuasi. Jendela dan pintu yang bisa dibuka lebar sebaiknya disiapkan agar jika sewaktu-waktu mengungsi, penghuni bisa dengan mudah keluar rumah tanpa harus turun ke lantai satu.
  • Untuk perabot, letakkan perabot yang ringan, mudah dibawa dan tahan air di lantai terbawah. Tempat tidur misalnya, mungkin bisa diganti dengan kasur angin. Untuk sofa, ganti dengan kursi lipat yang cukup ringan. Sewaktu-waktu saat banjir menghadang, barang-barang tersebut dapat dengan mudah dibawa ke lantai atas.
  • Jika ingin menempatkan lemari di lantai bawah ada baiknya dibuat dalam bentuk rak gantung sehingga jika banjir tidak terlalu besar tidak perlu memindahkan barang-barang dari lemari.
  • Alat elektronik sebaiknya ditempatkan di lantai atas. Lemari es, TV, radio, mesin cuci dispenser dan berbagai alat elektronik yang cukup berat dan sulit diangkat tempatkan di lantai teratas sehingga jika terjadi banjir tidak perlu khawatir barang tersebut rusak karena terendam air.
  • Siapkan tandon air yang cukup besar di atap lantai teratas. Dengan cara ini persedian air bersih dapat tetap terjaga selama banjir terjadi
  • Siapkan lilin dan beberapa lampu emergency untuk berjaga-jaga jika sewaktu-waktu terjadi pemadaman listrik.
  • Saat musim penghujan tiba, siapkan banyak makanan beku atau makanan mudah saji untuk persediaan makanan selama terjadi banjir.
  • Jika memungkinkan siapkan perahu karet untuk berjaga-jaga di rumah.
  • Siapkan telepon di lantai teratas dan simpan nomor telepon pemberi bantuan darurat jika sewaktu-waktu butuh pertolongan untuk evakuasi.

Demikian beberapa tips mendesain rumah agar "Siap Banjir" versi RUMAH mungil KITA. Contoh renovasi rumah "siap banjir" sesuai beberapa tips di atas dapat dilihat di artikel Renovasi Rumah Tipe 30 Tanah 72 - Rumah dengan Desain Siap Banjir.

2 comments:

  1. yang dikhawatirkan adalah bikin rumah susah2 lalu terkena banjir pondasinya hanyut dan roboh ya mbak, maka sangat berbahaya jika kita pas tidur bisa kerobohan, hmmm :D
    makasih sharingnya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mbak Indri, apalagi kalo rumahnya deket aliran sungai
      makasih udah berkunjung kembali ya mbak :)

      Delete