Searching...

Tips dalam Memilih Rumah Bekas

Memliki rumah sendiri tentunya menjadi impian bagi hampir setiap orang. Ada yang ingin membelli rumah baru, namun ada juga yang lebih memilih rumah bekas atau rumah second. Banyak hal yang harus dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk membeli sebuah rumah. Jika Anda ingin membeli rumah bekas, merasa dana yang anda miliki sudah memadai, dan sudah menemukan rumah yang dirasa pas, jangan terburu-buru. Simak beberapa ulasan berikut.


tips memilih dan membeli rumah second


Membeli rumah, baik baru maupun bekas memiliki beberapa keuntungan dan kerugian. Berikut beberapa keuntungan dan kerugian membeli rumah bekas.

Keuntungan
  • Rumah sudah jadi. Model, bentuk, kualitas rumah terlihat dengan jelas, tidak seperti ketika membeli rumah baru yang baru akan dibangun. Sehingga kita bisa tau apa rumah tersebut sudah cocok atau belum dengan kriteria kita
  • Infrastruktur seperti jalan, listrik, air, sudah tersedia. Beberapa fasilitas umum seperti taman, sekolah, fasilitas pendidikan, tempat berbelanja di sekitar rumah sudah ada
  • Lingkungan sosial sekitar sudah terbentuk. Sudah ada tetangga, ada rukun tetangga, ada sistem keamanan, sistem kebersihan.
  • Perumahan yang sedah lama terbentuk relatif lebih dekat dengan pusat kota dan relatif lebih ramai darpada perumahan baru.
  • Beberapa rumah bekas sebelumnya sudah pernah di renovasi oleh pemilik awal. Membeli rumah bekas biasanya anda sudah mendapat "bonus" pagar keliling, kanopi di garasi, sumur dan pompanya, teralis jendela, ataupun tambahan bangunan di belakang rumah, yang tidak anda dapatkan saat membeli rumah baru.
  • Harga rumah bekas dapat ditawar, apalagi jika kita membelinya langsung dari pemilik rumah yang sedang membutuhkan dana.
  • PBB rumah lama relatif lebih murah daripada rumah baru
  • Jika rumah sudah sesuai dengan keinginan dan tidak ada yang perlu direnovasi, rumah bisa langsung ditempati setelah selesai proses jual beli.
Kerugian
  • Pilihan rumah, dari segi model rumah, luas bangunan dan lokasi rumah yang dijual terbatas, tergantung ketersediaan.
  • Model rumah, terutama rumah yang sudah cukup tua terkadang sudah ketinggalan zaman
  • Kekuatan bangunan relatif tidak sebaik rumah baru, terlebih rumah dengan usia bangunan lebih dari 20 tahun.Bisa jadi butuh renovasi total tidak hanya renovasi sebagian.
  • Bentuk dan kondisi rumah terkadang tidak sesuai dengan keinginan, sehingga butuh banyak tambahan renovasi
  • Uang muka yang harus disediakan untuk membeli rumah bekas lebih besar ketimbang rumah baru, yakni 30%, jadi jika anda berniat  membeli melalui KPR, pastikan tabungan anda sudah mencukupi. Berbeda dengan rumah pertama baru,  dengan ukuran mungil, pemerintah memberi kelonggaran kemudahan DP hanya 10%, sehingga tidak perlu terlalu lama menabung untuk uang muka rumah baru.
  • Rumah bekas tidak selalu tersedia, dan rumah bekas dengan harga murah banyak dicari orang. Jika merasa cocok dengan suatu rumah, segera hubungi pihak penjual, karena bukan tidak mungkin dalam satu atau dua hari saja rumah tersebut sudah laku terjual.

Setelah mempertimbangkan keuntungan dan kerugian membeli rumah bekas, ada beberapa hal yang juga harus diperhatikan dalam membeli rumah bekas, yakni:
  • Anggaran
    • Jika anda membeli rumah bekas secara tunai, dan anda tidak memiliki banyak dana lebih untuk rumah di kemudian hari ada baiknya teliti dalam membeli rumah. Pastikan rumah yang anda beli tidak melebihi dana yang anda siapkan. Jangan tergiur untuk membeli rumah lebih besar yang harganya jauh melebihi kemampuan Anda. Ingat untuk menyisakan dana lebih untuk pajak, biaya notaris dan dana untuk perbaikan rumah.
    • Jika ingin membeli rumah dengan KPR, DP minimal untuk membeli rumah bekas adalah 30% dari harga jual rumah. Karenanya, carilah rumah dengan harga maksimal tiga kali dana yang anda siapkan saat ini. Misalnya, anda baru menabung sebanyak 30 juta, carilah rumah seharga sekitar 100 juta rupiah. Jangan lupa sisakan dana untuk biaya KPR, biaya notaris dan biaya renovasi. Jika dana masih terbatas, ada baiknya keinginan membeli rumah diundur dulu, sambil tetap menabung.
    • Jika anda mendapati rumah yang jauh di bawah harga pasar, anda mungkin bisa mengajukan rumah dengan DP kurang dari 30%, tergantung kebijakan bank. Misalnya, rumah di daerah tersebut rata-rata seharga 150 juta, dan rumah dijual lebih murah oleh pemilik, misalnya 120 juta. Coba ajukan KPR sebesar 150 juta ke bank. Jika bank menyetujui rumah tersebut dihargai 150 juta, dan mau membiayai 70% nya, atau membayarkan sekitar 105 juta pada pemilik rumah, kita tinggal menambahkan sisanya sebesar 15 juta. Namun, tentunya ini hanya bisa jika rumah yang dijual jauh di bawah harga pasar dan bank menyetujui KPR seharga pasaran rumah.
  • Surat-surat rumah
    • Cek keaslian sertifikat rumah, jangan sampai anda membeli rumah bermasalah. Cek batas tanah dan bangunan, lokasi bangunan, apa sudah sesuai dengan sertifikat.
    • Periksa nama yang tertera, apa sudah sesuai dengan nama penjual rumah. Jika tidak sesuai, tanya apa hubungannya dengan pemilik rumah, dan tanyakan bukti jual beli sah sebelumnya.
    • Cek IMB rumah, apa sudah sesuai dengan rumah yang ada, apa ada tambahan pembangunan rumah yang dilakukan tanpa IMB
  • Tagihan-tagihan rumah
    • Periksa tagihan listrik, air, PBB, iuran keamanan, tv berbayar dan berbagai tagihan lainnya, apa terdapat tunggakan. Jika ya, minta pemilik rumah melunasi semuanya sebelum anda membeli rumah tersebut.
  • Kondisi bangunan.
    • Datang langsung ke lokasi bangunan, dan periksa apa ada kerusakan dan apa saja yang harus dibenahi. Tanyakan usia bangunan, biasanya semakin tua kekuatan bangunan semakin berkurang sehingga semakin banyak yang harus diperbaiki. Hal-hal yang harus diperhatikan saat memeriksa bangunan
      • struktur rumah, apa terdapat retak di pondasi, kolom atau balok
      • dinding, apa terdapat bekas rembesan air, atau terdapat retak
      • atap, periksa apa ada kebocoran, periksa juga talang dan pembuangan atap
      • jendela dan pintu, apa ada yang rusak, apa ada tanda-tanda rayap pada kusen
      • lantai, apa ada yang menggembung, atau ada yang mengalami penurunan, apa ada lantai yang retak.
      • kondisi air, lancar atau tidak, jernih atau tidak, apa layak pakai, juga kondisi saluran pembuangan air, apa ada sumbatan, dan dimana lokasi septik tanknya.
      • jaringan listrik, periksa apa semua lampu dan steker dalam rumah dalam keadaan baik dan bisa berfungsi
      • udara dalam rumah, apa sirkulasinya lancar, apa yang anda rasakan saat memasuki rumah, sejuk atau gerah.
  • Lihat model dan pembagian ruangan dalam rumah secara keseluruhan, apa sudah sesuai dengan keinginan anda, apa setiap ruangan yang anda ingin ada dalam rumah tersebut bisa anda dapatkan, atau apa masih banyak yang harus direnovasi.
  • Lihat juga sekeliling rumah, apa lokasi rumah mudah diakses, apa mobil bisa masuk, apa bisa diakses dengan transportasi umum, jauh atau tidak dari lokasi anda bekerja dan lokasi sekolah anak. Lihat juga fasilitas umum apa saja yang tersedia di sekitar rumah, sarana kesehatan, pendidikan, hiburan dan belanja apa saja yang ada di sekitar rumah.
  • Jangan lupa tanya pada warga sekitar mengenai keamanan rumah, apa rumah yang anda beli atau rumah di sekitarnya pernah kemalingan, apa rumah bebas banjir, dan berbagai hal penting yang bisa menjadi bahan pertimbangan anda.
  • Tanya juga warga sekitar, atau cari informasi di internet mengenai berapa harga rata-rata rumah di daerah tersebut, sebagai pertimbangan mahal atau tidaknya rumah yang akan anda beli.
Terkadang kita lebih tertarik membeli rumah bekas karena harganya yang relatif lebih murah daripada rumah baru. Satu hal yang perlu diperhatikan, rumah bekas belum tentu sekuat yang diinginkan, dan belum tentu mampu memenuhi semua kebutuhan kita. Rumah bekas dengan banyak renovasi bisa jadi lebih mahal daripada rumah baru.

Semoga beberapa tips di atas dapat menjadi bahan pertimbangan ketika Anda memutuskan membeli rumah. Jika anda ingin membeli rumah baru, beberapa tips memilih rumah baru dapat disimak di Tips dalam Memilih Rumah Baru.

1 comments: